PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Menurut bahasa : tata cara, upacara, aturan, dan jalan, peraturan, tuntunan à hutang.
2. Menurut istilah : Risalah (tata cara) yg dsampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi umat manusia di dalam mnyelenggaraan tata cara/ upacara/ aturan-aturan hidup yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya.
Pengertian islam:Selamat, tidak tercela, sejahtera, bahagia,berserah diri kepada Allah, taat, patuh, tunduk, Damai, perdamaian (Q.S. Al-Baqarah : 112).
PENGERTIAN ISLAM MENURUT AL-QUR’AN
a. Islam adalah: satu-satunya agama Allah yang hak, benar, lurus, sempurna, yg di-ridloi oleh Allah sepanjang zaman & agama semua Nabi-nabi. (Q.S.Ali-Imran : 85 ; Q.S. Ali-Imran :19 ; Q.S. Al-Maidah : 3).
“Katakanlah! Bahwa sesungguhnya aku (Nabi Ibrahim) diperintahkan untuk menjadi orang pertama kali yang meng-Islam-kan diri dan janganlah kamu menjadi tergolong ke dalam golongan orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik)”.
c. Lawan dari Kufur (Kafir) : Q.S. Ali-Imron : 80
“Apakah dia (Nabi-nabi) memerintahkan kamu kepada ke-kafir-an setelah kamu menjadi seorang muslim”.
d. Islam berarti sama dg Ikhlas (ikhsan) : (Q.S. An-Nisa : 125)
“Siapakah yg lebih baik agamanya selain daripada dia yang telah meng-Islam-kan dirinya & dia itu adalah orang-orang yang
Struktur Ajaran Islam (3 unsur)
I. Unsur Keimanan / Akidah (Rukun Iman) :
1. Iman kpd Allah
2. Iman kpd Malaikat Allah
3. Iman kpd Kitab-kitab Allah
4. Iman kpd Rasul-rasul Allah
5. Iman kpd Hari Akhir
6. Iman kpd Qodlo & Qodar : hal baik & buruk yg menentukan adlh Allah.
II. Unsur Islam (Rukun Islam)à berupa penyerahan, taat, patuh, tunduk, berserah diri hanya kpd Allah.
1. Syahadatain
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
1. Syahadatain
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
III. Unsur Ikhsan (akhlak alkarimah , berbudi pekerti
luhur)1. Berakhlakul karimah thd Allah
2. Berakhlakul karimah thd sesama manusia
3. Berakhlakul karimah thd diri sendiri
4. Berakhlakul karimah thd alam / lingkungan
Q.S. Al-Kahfi : 109
- Keagungan
- Keluasan
- Kedalaman
“ Katakan! Seandainya lautan itu dijadikan utk menulis kalimat Tuhan (ajaran/ilmu) sungguh akan tuntaslah / keringlah lautan itu sebelum kalimat Tuhan tuntas ditulis, walaupun Aku datangkan lagi lautan seperti itu untuk mencatat”.
IBADAH
à Hub mns dg Allah
Pengertian Ibadah:
- etimologi : ibadah berarti pengabdian
- istilah : pengebdian, penghambaan diri, berserah diri
kpd kehendak dan ketentuan Allah utk memperoleh
ridlo-Nya.
Syeikh M.Abduh :
Kepatuhan yg sebenar2nya timbul krn dorongan hati di dlm menghormat kpd Dzat yg disembah (Allah) yg dia sendiri tdk mengeti dr mana asalnya dia mengakui kebenaran dan ke-Mahakuasa-an Nya dan dia tdk tahu sampai dmn batasnya.
- etimologi : ibadah berarti pengabdian
- istilah : pengebdian, penghambaan diri, berserah diri
kpd kehendak dan ketentuan Allah utk memperoleh
ridlo-Nya.
Syeikh M.Abduh :
Kepatuhan yg sebenar2nya timbul krn dorongan hati di dlm menghormat kpd Dzat yg disembah (Allah) yg dia sendiri tdk mengeti dr mana asalnya dia mengakui kebenaran dan ke-Mahakuasa-an Nya dan dia tdk tahu sampai dmn batasnya.
Bentuk Ibadah
. Dalam arti ‘ubudiyah
à yaitu yg tlh dipastikan cara-cara dan syarat-syaratnya oleh syari’at Islam à shalat, zakat, puasa, haji, dll.
à yaitu yg tlh dipastikan cara-cara dan syarat-syaratnya oleh syari’at Islam à shalat, zakat, puasa, haji, dll.
b. Dalam arti luas
à Segala bentuk kegiatan manusia beriman di dalam hidupnya sehari-hari yg dikerjakan dg niat ikhlas dan dg tujuan memperoleh ridlo Allah (niat ibadah) serta dibenarkan oleh ajaran agama.
Kedudukan Ibadah dlm Islam
(ibadah sbg kebutuhan & kwjbn manusia)
1. Sbg ungkapan & prinsip pokok dlm Agama Islam à merupakan tugas hidup manusia yg nantinya akan menentukan derajat kedudukan manusia di hadapan Tuhan (Q.S. Al-Bayyinah : 5 dan Q.S. Adz-Dzariyat : 56).
2. Merupakan manifestasi / wujud rasa ‘ubudiyah dan rasa syukurnya atas karunia Allah serta rasa imannya kpd Allah S.W.T.
3. Merupakan salah satu cara pembebasan diri dr ikatan-ikatan manusia dg kehidupan duniawi.
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA
1. Agama (Islam) sebagai suatu sistem kepercayaan.
Dalam hal ini agama (Islam) memberikan pegangan bagi manusia dalam aqidahnya (keyakinannya). Sehingga memiliki kepastian mengenai cita-cita dan tujuan hidupnya.
2. Agama (Islam) sebagai suatu sistem ibadah.
agama akan memberikan petunjuk bagi manusia tentang tata cara berkomunikasi dengan Tuhannya sebagai tempat berserah diri serta tempat penghambaan diri terhadap Tuhannya.
3. Agama (Islam) sebagai suatu sistem kemasyarakatan / sosial.
Dalam hal ini agama (Islam) yang memberikan pedoman-pedoman dasar bagi manusia dalam hubungannya secara horizontal terhadap sesama manusia, mahluk, alam, dst. Dan yang meliputi hak dan kewajiban.
4. Agama (Islam) sebagai suatu sumber sistem nilai.
Agama merupakan sumber sistem nilai yaitu merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidup (Seperti : Ilmu Agama, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya). Sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup, prilaku manusia menuju kesempurnaan/ mardlotillah à Islami
Selamat, sejahtera, bahagia dunia akhirat
Perdamaian = Pribadi, Kel. Masyarakat Dunia
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
(Al-Baqarah : 30)
3. Ajarannya Sempurna à petunjuk-petunjuk semua aspek kehidupan masyarakat.
• Hubungan manusia – Allah
• Hubungan manusia - sesama
• Hubungan manusia – diri sendiri
• Hubungan manusia – alam / lingkungan
(Al-Maidah : 3)
4. Fitrah Manusia
Beragama Islam, Meng-Esa-kan Tuhan secara mutlak (Tauhid)
Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) tetaplah atas fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrahnya itu tiada perubahan pada fitrah Allah…
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
(Al-A’raf: 172)
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari Sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) …. Bukanlah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab Betul (Engkau Tuhan kami), kami menyaksikan”
6. Mengajarkan Keseimbangan dalam Berbagai Aspek Kehidupan
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
(Al-Qashas: 77)
Hidup dunia – akhirat
Hidup Lahir – batin
Hidup – Materiil – Spirituil
Hidup – Ibadah – Muamalah
BEKERJA – INGAT IBADAH (Shalat)
USAI SHALAT à BEKERJA
(HARUS ADA KESEIMBANGAN)
7. Fleksibel dan Ringan (Mudah)
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا
(Al-Baqarah : 286)
AZIMAH – RUKHSAH
Berangsur dalam menetapkan hukum
Sesuai dengan kemaslahatan :
• Pengalihan kiblat dari (Masjid Aqsha à Masjidil Haram)
• Absolut / mutlak – Ibadah
• Bisa menerima perubahan/perkembangan : budaya, adat istiadat, iptek (muamalah)
. 
8. Berlaku secara Universal
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
(Al-Ahzab: 40)
Islam lahir di Arab, akan tetapi Islam
• Bukan untuk bangsa Arab.
• Bukan untuk bangsa Eropa. Umum
• Bukan untuk bangsa Amerika.
• Bukan untuk bangsa Indonesia.
9. Bersifat Rasional dan Supra Rasional
• Dapat dipahami berdasarkan akal pikiran manusia
• Sebagian lagi Islam bersifat supra rasional atau IMANI yaitu harus diterima dan diyakini kebenarannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
(Al-Mujadalah : 11)
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
(Ar-Ra’du: 11)
10. Inti ajaran Tauhid
Seluruh ajaran Islam mencerminkan ketauhidan Allah.
Umat Islam memang berbeda :
Suku, golongan, bangsa, ras, adat istiadat, budaya, partai.
Islam à Tauhid
11. Berangsur-ansgur dalam penentuan hukum.
Contoh : di dalam pengharaman arak dan judi.
Mula-mula Allah hanya menginformasikan bahwa arak (minuman keras) dan judi itu dosa besar. Dan ada manfaatnya bagi manusia.Kemudian setelah beberapa lama (iman kuat), barulah arak dan judi diharamkan. Dilarang !
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Al-Baqarah : 219
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تتُفْلِحُونَ
(Al-Maidah : 90-91)
Syaitan itu à kamu terjadi permusuhan dan kebencian .
Pada saat Islam lahir (awal) masyarakat Arab (Madinah) Adat istiadat dan kebiasaan mereka tidak mudah dihilangkan begitu saja = mabuk, judi, dll. Madat, main, mabuk, madon, maling (Ma 5)Oleh sebab itu hukum-hukum yang disyariatkan secara berangsur-angsur
فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً
(An-Nisa : 3)
12. Dinamis/Berkembang
Seiring dengan kemaslahatan masyarakat pada umumnya hukum Islam ditetapkan berdasarkan kemaslahatan dan ‘Illah (alasan).Jika kemaslahatan menghendaki, maka ditetapkan syariat/hukum itu. Dan seterusnya jika kemaslahatan tidak menghendaki, maka hukum itupun tidak ditetapkan.Ibnul Qoyyim menjelaskan : Syariat itu terbinanya atas dasar hukum serta kemaslahatan baik dunia maupun akhirat.
a. Prinsip Absolut / Mutlak = Ibadah ,Prinsip bisa menerima perubahan = Muamalah Budaya
b. Mujmal /Global/Pokokà Thalat ,Terinci à Hukum Waris
c. Pengalihan Kiblat dari Baitul Maqdis à Baitullah di Makkah pada zaman Nabi
à Membela umat à Kepentingan Pribadi / kelompok
Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatan
Syeikh M. Abduh à Polygami dilarang
13. Bersahaja
Islam à Konaah atau merasa cukup dengan apa yang sudah ada.
14. Islam adalah Agama Wahyu
• Bukan Islamisme
• Bukan Ideologi
• Bukan Muhammadisme
Isme = buatan manusia
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
(Ali-Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
(Ali-Imran : 85)
• Ideologi Islam à ada : Ideologi yang bernafaskan pada ajaran Islam
• Islam menolak ideologi Marzisme, Leninisme, Komunisme, sekularisme, liberalisme, individualisme dan materialisme
15. Agama sebagai Hidayah Allah (Islam)
1. Hidayah al-Ilhami / Thabi’i/Fitri/Gharizah (Instink, Instinct)
2. Hidayah Al-Hawasi (Panca Indra)
Alat penglihatan, Alat pendengaran, Alat peraba, Alat Penciuman, Alat perasa, (90: 9-10) (Semua mahluk)
3. Hidayah Al-’Aqli (akal) à tertinggi
(akal budi, budi / budaya)
4. Hidayah Addin (Agama)
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
(Al-Baqarah : 10)
5. Hidayah At-Taufiq / Al-Ma’unah
(Mutlak kekuasaan Allah) manusia tidak mampu.
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
(Al-Baqarah : 272)

Comments
Post a Comment